Hari #2 backpacking
18 Maret 2010
Bangun jam empat pagi tapi males-malesan bangun beneran. Leyeh-leyehan dulu menunggu waktu Shubuh. Jam lima lebih baru bangun dan ngambil wudlu. Jam setengah enam baru mau Sholat Shubuh. Eh udah ngamparin sajadah, temenku bilang belum Shubuh. Kata dia, di Singapura, Shubuhnya jam setengah tujuh. Weh! Jadinya malah ngobrol dan buka tirai melihat ternyata jam segitu langit Singapura masih pekat. Jam setengah tujuh baru Sholat. Eh padahal… setelah buka internet ternyata Shubuhnya jam setengah enam, yang jam setengah tujuh mah waktu terbit. Kesiangan deh jadinya.
GEAR:
Lengkapi barang bawaan Anda dengan gadget yang mampu Wi-Fi jika Anda memang ingin online. Karena di beberapa hostel memberikan fasilitas Wi-Fi gratis di ruangan. Membawa netbook lebih disarankan dibandingkan leptop, berat bo kalau bawa leptop mah. Namun jika ga butuh netbook, membekali diri dengan Nokia ber-WiFi, Blackberry, iPhone atau Android phone akan sangat berguna. Saya bawa Blackberry sama leptop.
Hari ini rencana kami adalah jalan seharian di Sentosa Island. Setelah mandi, saya sarapan di Hostel. Disediain roti plus jam dan cornflakes plus susu. Minumnya ada kopi sama teh. Kalau mau air mineral tinggal nampung dari air keran cuci piring.
TIP
Jangan buang botol air mineral karena Anda bisa mengisinya kembali di apa istilahnya yah… air keran yang bisa diminum gitu deh.
Sebelum ke Sentosa, kami mengunjungi Mustafa Centre, di Syed Alwi Rd. Bisa dibilang deket lah dari Footprint Hostel mah, tinggal jalan kaki. Di sana mallnya buka 24 jam. Dan air mineral dalam kemasannya murah banget. Di Singapura, Aqua ukuran biasa aja bisa SGD2 atau IDR12,000. Mahal kan, tapi di Mustafa Center ini cukup SGD1 untuk ukuran 1 liter.
Rencana mau lanjut naek MRT ke Harbour Front ga jadi, soalnya saya lupa, seorang temen yang menyusul hari ini dateng ke Singapura bakal check-in di Footprints pake bookingan atas nama saya sendiri. Jadinya, saya balik lagi ke Hostel buat ngasih tau pegawainya kalau nanti bakal dateng temen saya. Saya balik lagi ke Mustafa Center padahal rombongan yang lain naek bis dari deket Hostel ke Vivocity. I’m so lonely. Mana hujan lagi. Cia’ul! Berteduh deh diriku di Kitchener Rd sambil buka-buka Ovi Maps di Nokia Classic 2700. Eh ternyata nemu MRT Farrer Park deket banget. Ya udah, saya lanjut sendirian naek MRT dari Farrer Park ke Harbour Front.
Untuk menuju Sentosa Island, kami memilih naik skytrain dari lantai 3 Vivocity Mall yang berada di atas Harbour Front Station. Malah saya lebih dulu tiba di situ dibandingkan rombongan. Jadinya, foto-foto dulu di Skypark. Eh dari sana keliatan Pelabuhan Harbour Front. Hm… mengenang backpacking 2 tahun lalu yang menggunakan ferry dari Batam ke Harbour Front. It was my first backpacking.
FACT:
Di Sentosa Island TAK ADA MUSHOLA sama seali. Jadi, bagi yang mau ke sana disarankan cari mushola di sekitar Vivocity atau Harbour Front. Kalau emang ga bisa, coba tanya mushola di restoran muslim, kata temenku di antara tempat Beach Station dan Solosa Beach ada restoran muslim. Tapi kalaupun engga, sholat aja di parkiran Beach Station macem diriku.
Kami memilih “wahana” (kalau di Dufan disebutnya wahana) Images of Singapore, Tiger Sky Tower, Sentosa Cineblast, Gogreen Segway Eco Adventure dan nonton Song of The Sea. Image of Singapore tuh macem museum perjalanan sejarah negeri Singa bersisik. Kalau Tiger Sky Tower tuh menara yang bisa liat Singapura dari ketinggian. Kalau Sentosa Cibeblast tuh macem film 4D di Seaworld (saya belum pernah ke sana). Seorang temen yang baru dateng, bertemu di mari. Sehingga, rombongan kami kumplit berenam.
Terakhir adalah nyobain Segway. Seru juga nih naikin segway. Tinggal condongin badan ke depan, itu kendaraan bisa maju, terus agak condong ke belakang bisa mundur. Kreatif nih yang bikin.
Petualangan di Sentosa Island diakhiri dengan menonton pertunjukan Song of The Sea. Hebat lah… Permainan air, api, asap dan animasi diiringi musik. Ini membuktikan bahwa perpaduan teknologi dan seni mampu menarik perhatian wisatawan. Jangan dikira, penontonnya buanyak benerrrrr. Dalam satu hari bisa ditampilkan dua kali, saking banyaknya yang pengen nonton coba. Hm…
Namun sayang, kami ga mengunjungi Universal Studio. Waktu itu masih gratis karena baru. Katanya kalau bayar bisa sampai IDR500 rebu. Weh!
Pulang dari Sentosa Island kami naik MRT lagi dari Harbour Front ke Bugis. Di seberang Bugis Junction ada restoran Halal. Saya makan Steam Chicken Rice. Lumayan lah… Setelah kenyang, kami jalan kaki menuju Footprints.
Meskipun udah kenyang, tapi malam-malamnya kok tangan gemeteran yah. Akhirnya saya sama seorang temen cari makan jam 1 malam di sekitar Mustafa Center. Makanan Arab berkari. Tak suka saya, karenya kebanyakan. Wuih….!
Album fotonya silakan liat di mari.
Bersambung…
Jadi kumaha nonton Nodame teh? 😀
mangkum:
Tunggu tulisan selanjutnya….
salam kenal.
mas, kemarin (nov 2010) aku ke sentosa nemu mushola loh, tepatnya di bawah beach station.
http://donniku.wordpress.com/2010/11/19/tempat-shalat-di-sentosa
mangkum:
salam kenal juga, wah makasih nih infonya…